Peran Serta Orang Tua dalam Pengembangan Budaya Membaca/ Literasi

Retno Wulan Sari (19540019)

MK : Sosiologi ilmu Perpustakaan

Pada saat era milenial ini, mulai digalakkan budaya literasi. Lantas apa sih yang dimaksud dengan literasi ? Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Seperti halnya dalam membaca buku memiliki banyak manfaat untuk diri kita. Dengan membaca kita mendapatkan ilmu pengetahuan dan mengetahui tentang dunia luar. Selain itu, membaca dapat mempengaruhi fungsi otak karena aktivitas membaca akan merangsang otak dalam memproses setiap input. Disamping itu dengan  membaca kita juga dapat memperkaya dan memiliki kosakata yang lebih luas.Namun saat ini, budaya membaca/ budaya literasi di Indonesia masih sangat rendah karena masyarakat Indonesia lebih menyukai menonton televisi atau mendengar radio dibandingkan membaca terlebih-lebih dalam menggunakan alat teknologi seperti gadget ataupun internet yang merupakan media untuk berinteraksi/ pembawa informasi . Maka dari itu kita sebagai orang tua memiliki peranan penting dalam menumbuhkan budaya baca/ literasi kepada anak-anak karena orang tua adalah guru pertama yang mengajarkan tentang kehidupan baru, pengetahuan dan budaya kepada anak. Adapun langkah yang harus kita ambil dalam peningkatan budaya membaca/ literasi yaitu:

  1. Memberikan contoh dan apresiasi kepada anak

Kita selaku orang tua, jangan hanya menganjurkan anak untuk rajin belajar dan membaca namun kita juga harus memberikan contoh bahwa kita juga harus gemar membaca baik itu berupa buku bacaan, koran ataupun majalah sehingga tercipta kesan/ pandangan bahwa orang tua juga terbiasa dengan budaya baca/ literasi. Disamping itu berikanlah aoresiasi kepada anak sebagai salah satu ungkapan bentuk kasih sayang kita kepada mereka dengan cara memberi pujian sehingga membuat mereka merasa nyaman/ dihargai. Seperti “ Duh..rajinnya anak ibu semoga jadi anak pintar dan banyak wawasan.’ Dengan pujia tersebut, anak akan beranggapan bahwa orang tua peduli dengan apa ang menreka kerjakan salah satunya dengan membaca koleksi/ bahan yang mereka baca.

2. Mengajak jalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan

Dengan mengajak anak-anak jalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan berarti memberi kesempatan pada mereka untuk memilih koleksi yang mereka sukai. Dan berikanlah hadiah dengan membeli buku bacaan yang mereka sukai karena hal itu akan mendorong mereka untuk menumbuhkan/ mengembangkan minat baca pada diri mereka. Atau dapat pula mengunjungi perpustakaan sehingga anak-anak memiliki kesempatan untuk berkunjung/ refresing untuk membaca buku yang dimiliki perpustakaan sehingga banyak informasi yang didapat.

3. Menyediakan ruangan membaca dan mainan edukatif untuk anak.

Menyediakan ruangan membaca atau bacaan yang disukai anak-anak sebagai bahan koleksi. Berikanlah beberapa aksesoris yang dapat mendukung terciptanya budaya baca/ literasi seperti mainan edukatif, wallpaper atau poster, karpet yang menarik/ lucu sehingga anak-anak betah berlama-lama diruangan tersebut.

4. Memberi kesempatan pada untuk menceritakan kembali tentang koleksi yang telah dibaca.

Sebagai orang tua hendaknya kita juga memberikan waktu yang cukup/ kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali tentang koleksi yang telah dibaca sehingga mereka mampu bernalar  sesuai dengan argumentasi mereka. Pasangan baru yang memulai keluarga kecil perlu memahami pentingnya budaya literasi dalam tumbuh kembang anak. Kecerdasan dan kreativitas berasal dari wawasan dan gagasan yang ditentukan pula dari interaksi dalam rumah.

5. Memilih acara Televisi yang sesuai dengan tontonan anak.

Bijak dalam memilih acara televisi dan mendampingi anak dalam menonton acara televisi sehingga tidak terjadi salah pemahaman mengenai acara yang ditonton pada sianak

Dengan Langkah-langkah yang kita ambil tersebut, diharapkan dapat sedikit banyak merubah pola/ perilaku anak dalam mengembangkan budaya baca/ budaya literasi. Selain itu kita juga harus mengajarkan kepada anak untuk memulai mencintai buku yang sesuai dengan minat dan umur mereka. Karena kita selaku orang tua adalah ujung tombak bagi pembentukan sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan inovatif. Memang dalam menumbuhkan budaya baca/ budaya literasi tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan namun diperlukan biaya dan waktu yang cukup, hal itu janganlah menjadi sebuah penghalang bagi kita untuk memberikan/ mendukung apresiasi dan minat anak dalam mencari sebuah pengetahuan(wawasan) atau informasi. Dengan begitu kita telah membantu perkembangan anak dalam membiasakan diri untuk berbudaya membaca/ berbudaya dalam berliterasi, sehingga tanpa disadari pula kita juga telah memberikan perhatian dan waktu luang pada anak..karena perhatian dan waktu luang yang kita berikan merupakan salah satu bentuk kasih saying/ peran serta kita dalam menumbuhkan budaya anak dalam membaca/ berliterasi

Tulisan ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Peran Serta Orang Tua dalam Pengembangan Budaya Membaca/ Literasi

  1. M. Richo Musyafak (19540012) berkata:

    Sebenarnya dengan membaca kita mendapatkan ilmu pengetahuan dan mengetahui tentang dunia luar. Selain itu, membaca dapat mempengaruhi fungsi otak karena aktivitas membaca akan merangsang otak dalam memproses setiap input. Disamping itu dengan membaca kita juga dapat memperkaya dan memiliki kosakata yang lebih luas. Dengan Langkah-langkah yang kita ambil tersebut, diharapkan dapat sedikit banyak merubah pola/ perilaku anak dalam mengembangkan budaya baca/ budaya literasi. Selain itu kita juga harus mengajarkan kepada anak untuk memulai mencintai buku yang sesuai dengan minat dan umur mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *